Erdiana tiba-tiba saja menjerit dan jatuh pingsan. Teman-teman tingkat 9 (3 SMP) di rombel (rombongan belajar) 7 terkejut. Pingsan Erdiana membuat kawan-kawanya iba, dan menolong.
Seringkali halusinasi mengarahkan tindakan penderita, memperingatkan tentang suatu bahaya atau memberitahu dia apa yang harus dilakukan. Bahkan tak jarang si penderita asyik bercakap-cakap dengan para tokoh yang muncul dalam halusinasi ini. Seperti murid-murid di SMP itu juga ada yang bilang 'di pojokan! itu di pojokan' dan berdialog dengan 'sosok' dalam halusinasinya.
Benar saja. Setelah ditelisik, rupanya Erdiana datang dari keluarga broken home. Wakil Kepala sekolah, Amsir mengatakan gadis itu kecewa karena melihat ayahnya menikah lagi.
Lalu yang lain, meski dengan kecemasan dan tekanan sosial berbeda, mereka juga mengalami benturan psikologis yang nyaris sama.
Erry Al-Rasyid mengatakan," masih untung mereka tidak membunuh,"ujarnya.
Jika kecemasan-kecemasan ini dibangun terus-menerus dan dibiarkan maka bukan tidak mungkin menjadi piramid penderitaan yang suatu saat bisa mengalami scizophrenia.
Schizophrenia merupakan penyakit otak yang sanggup merusak dan menghancurkan emosi. Selain karena faktor genetik, penyakit ini juga bisa muncul akibat tekanan tinggi di sekelilingnya. Menurut psikolog Prof. Dr. Dadang Hawari, dikutip dari Sinar Harapan, jumlah penderita schizophrenia di Indonesia adalah tiga sampai lima per 1000 penduduk. Mayoritas penderita berada di kota besar. Ini terkait dengan tingginya stress yang muncul di daerah perkotaan.
Schizophrenia memiliki basis biologis, seperti halnya penyakit kanker dan diabetes. Penyakit ini diyakini muncul karena ketidakseimbangan yang terjadi pada dopamine, yakni salah satu sel kimia dalam otak (neurotransmitter). Otak sendiri terbentuk dari sel saraf yang disebut neuron dan kimia yang disebut neurotransmitter. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan serotonin, jenis neurotransmitter yang lain, juga berperan dalam menimbulkan gejala schizophrenia.
Schizophrenia dapat menimpa siapa pun, terutama orang yang memiliki keturunan secara genetis. Episode kegilaan pertama umumnya terjadi pada akhir masa remaja dan awal masa dewasa. Pada anak yang kedua orang tuanya tidak menderita schizophrenia, kemungkinan terkena penyakit ini adalah satu persen.
Sementara pada anak yang salah satu orang tuanya menderita schizophrenia, kemungkinan terkena adalah 13 persen. Dan jika kedua orang tua menderita schizophrenia maka risiko terkena adalah 35 persen. Data yang ditunjukkan pusat data schizophrenia AS, tiga perempat penderita schizophrenia berusia 16-25 tahun.
Tapi sesungguhnya schizophrenia dapat disembuhkan. Anda tahu John Forbes Nash Jr. Peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 1994, adalah seorang penderita schizophrenia. Kisahnya kemudian difilmkan oleh sutradara Hollywood Ron Howard dalam sebuah film A Beatiful Mind.
Film yang dibintangi Russell Crowe yang memerankan John Nash. Meski halusinasi itu masih sering melintas dalam batok kepalanya, tapi toh, berkat bantuan istri, Alicia Nash yang diperankan Jennifer Connelly dan kawan-kawan dekatnya.Pada akhirnya John Nash mampu membuktikan kepada dunia bahwa penderita schizophrenia bisa disembuhkan. (Ayuchi)
1 komentar:
taWah bagus nih warna blog nya yu. Ini kisah nyata yang dikemas dalam bentuk tulisan sastra ya?
Memang belum satupun foto yang dipostiong ke blogmu. Kalau begitu nanti tak ajari caranya.
Posting Komentar